BUDAYA
ORGANISASI
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang
Semenjak mausia dilahirkan, secara
lagsung kita sudah berada dalam suatu organisasi kecil yang biasa kita sebut
dengan keluarga. Dalam organisasi tersebut tercipta suatu budaya yang terbentu
oleh individu-individu yang terlibat didalamnya. Budaya itu sendiri akan
membedakan cara setiap individu itu bertindak dan berinteraksi dengan individu
lainnya. Dengan sejalannya waktu budaya akan terbentu dalam organisasi dan
dapat memberikan manfaat untuk organisasi itu sendiri.
1.2 Rumusan
Masalah
1. Apa
pengertian dari Budaya Organisasi?
2. Apa
saja fungsi dari Budaya Organisasi?
3. Apa
saja tipologi Budaya Organisasi?
1.3 Tujuan
Tujuan dari penulisan makalah yang
berjudul “Budaya Organisasi” adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah Teori
Organisasi Umum 2.
BAB
II
PEMBAHASAN
2.1
Pengertian Budaya Organisasi
Kata budaya pertama kalo dikemukakan
oleh antropologi bernana Edward B Tylor pada tahun 1871 bahwa “Budaya adalah
sekumpulan pengetahuan, keyakinan, seni, moral, hokum, adat, kapabilitas, dan
kebiasaan yang diperoleh oleh seseorang sebagai anggota sebuah perkumpulan atau
komunitas tertentu.”
Menurut Davis (1984) “Budaya
Organisasi merupakan pola keyakinan dan nilai-nilai organisasional yang
dipahami, dijiwai dan dipraktikan oleh organisasional sehingga pola tersebut
membrikan arti tersendiri dan menjadi dasar berperilaku dalam organisasional.”
Menurut Schein (1992) “Budaya
Organisasi sebagai suatu pola dari asumsi-asumsi dasar yang ditemukan,
diciptakan atau dikembangkasn oleh suatu kelompok tertentu dengan maksud agar
organisasi belajar mengatasi atau menanggulangi masalah-masalah yang timbul
sebagai akibat adaptasi eksternal dan integrasi internal yang sudah berjalan
cukup baik.”
Untuk memahami kehidupan organisasi
diluar pendekatan budaya popular, dua ahli Michael E Pacanowsky dan Nick O’Donnell-Trujill
menyusun Organizational Culture Theory yang membahas mengenai nila-nilai
organisasi, cerita-cerita yang sering disampaikan, tujuan, tindakan dan
filosofi organisasi. Kedua ahli teori tersebut menyataka bahwa “Budaya bukanlah
sesuatu yang dimiliki organisasi, tetapi organisasi itu sendiri adalah budaya.”
2.2
Fungsi Budaya Organisasi
Dengan adanya budaya organisasi
yaitu dengan adanya nilai-nilai yang dimengerti ditanamkan dan dilakukan oleh
pelaku organisasi budaya organisasi dapat memberikan manfaat yag baik bagi
jalannya suatu organisasi agar dapat terus berjalan dengan produktif dan
memberikan perkembangan yang positif dari hari ke hari. Menurut Stephen P
Robbins, budaya organisasi membawa fungsi, yaitu:
a. Budaya
organisasi menciptakan sesuatu pembeda yang jelas antara organisasi yang satu
dengan yang lainnya.
b. Budaya
organisasi membawa suatu identitas bagi anggota-anggota organisasi.
c. Budaya
organisasi mempermudah timbulnya komitmen pada sesuatu yang lebih luas daripada
kepentingan diri individual seseorang.
d. Budaya
organisasi merupakan perekat sosial yang membantu mempersatukan organisasi itu
dengan standar- standar yang tepat.
e. Budaya
organisasi sebagai mekanisme pembuat makna dan kendali yang memandu dan
membentuk sikap serta perilaku.
Dalam
hubungannya dari segi sosial, budaya berfungsi sebagai perekat sosial yang
membatu mempersatukan organisasi tu dengan memberikan standat-standar yang
tepat untuk apa yang harus dikatakan dan dilakukan para karyawan. Akhirnya budaya
berfungsi sebagai mekanisme pembuat makna dan kendali yang memandu dan
membentuk sikap serta perilaku karyawan. (Moeljono Djokosantoso, Dr. 2005).
2.3
Tipologi Budaya Organisasi
PengertianTipologi adalah suatu
pengelompokan bahasa berdasarkan cirri khas tata kata dan tata kalimat
(Mallinson dan Blake, 1981 :1-3). Tipologi budaya organisasi bertujuan untuk
menunjukkan aneka budaya organisasi yang mungkin ada di realitas. Tipologi budaya
organisasi dapat dapat diturunkan dari tipologi organisasi misalnya dengan
membagi tipe organisasi dengan membuat tabulasi silang antara jenis kekuasaan
dengan jenis keterlibatan individu di dalam organisasi.
Jenis
kekuasaan dan keterlibatan individu dalam organisasi dibagi menjadi :
1. Koersif
2. Remunerative
3. Normative
Tipologi
budaya organisasi terdiri dari organisasi :
1. Organisasi
koersif adalah organissasi dimana para anggota organisasi harus mematuhi apapun
peraturan yang berlaku.
2. Organisasi
utilitarian adalah organisasi dimana paea anggota diperlakukan secara adil
dalam pekerjaan dan sesuai dengan standart atau ketentuan yang disepakati
bersama oleh anggota organisasi.
3. Organisasi
normative adalah organisasi dimana para anggota organisasinya memberikan kontribusi
tinggi pada komitmen karena menganggap organisasi adalah sama dengan tujuan
diri mereka sendiri.
BAB
III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Budaya adalah sekumpulan pengetahuan,
keyakinan, seni, moral, hokum, adat, kapabilitas, dan kebiasaan yang diperoleh
oleh seseorang sebagai anggota sebuah perkumpulan atau komunitas tertentu.
Fungsi
budaya organisasi adalah sebagi perekat sosial dalam mempersatukan anggota
dalam mencpai tujuan. Tipologi merupakan suatu pengelompokkan bahasa
berdasarkan cirri khas tata kata dan tata kalimatnya. Bertujuan untuk
menunjukkan aneka budaya orgaisasi yang mungkin ada direalitas.
DAFTAR
PUSTAKA
Moeljono, Djokosantoso. Dr. 2005. BUDAYA ORGANISASI DALAM TANTANGAN,
Jakarta: PT Elex Media Komputindo.
R, Veithzal.2003. Kepemimpinan dan Perilaku Organisasi. Jakarta Raya : Grafindo
Persada.
http://anisa-arkadia.blogspot.com/2012/01/budaya-organisasi.html
(Minggu 7 Juli 2013 15.00)