Selasa, 22 Januari 2013

Kepemimpinan Ratu Elizabeth I



BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang
Ratu Elizabeth 1 adalah ratu Inggris yang memerintah selama 45 tahun (1558-1603). Ia dianggap ratu paling terkemuka. Dibawah pemerintahannya, Inggris mencapai masa kemakmuran ekonomi, kemajuan dibidang kesusastraan dan kekuatan militer. Inggris memiliki armada laut paling kuat di dunia. Bahkan persemakmuran Virginia, nekas koloni Inggris di Amerika Utara yang saat ini maenjadi salah satu dari 13 negara bagisan pertama Amerika Serika dinamakan sesuai dengan julukan Elizabeth I, “the Virgin Queen”.

1.2  Rumusan Masalah
1.      Gaya dan tipe kepemimpinan Ratu Elizabeth I
2.      Teori kepemimpina Ratu Elizabeth I
3.      Kekurangan dan kelebihan Ratu Elizabeth I
4.      Riwayat hidup Ratu Elizabeth I

1.3  Tujuan
Makalah ini bertujuan untuk memenuhi tugas matakuliah Teori Organisasi Umum 1.



BAB II
PEMBAHASAN


2.1 Gaya dan tipe kepemimpinan Ratu Elizabeth I
Elizabeth adalah seorang politikus yang cakap, tegas, punya pandangan luas. Dia juga bersikap sangat hati-hati dan konservatif. Dia tidak suka perang dan pertumpahan darah meskipun dia bisa melakukannya. Dalam pemerintahan, dia sangat kooperatifdengan parlemen. Beliau memimpin inggris dengan gaya kepemimpinan “Demokrasi” yaitu gaya kepemimpinan yang memberikan wewenang secara luas kepada bawahan. Setiap ada permaslahan selalu mengikutsertakan bawahan sebagai suatu tim yang utuh.
Tipe kepemimpinan nya  “Diplomatis” dimana dalam bidang politik luar negerin, ia terkenal sebagai tokoh yang cermat, luwess dan berpandangan jauh. Pada awal tahun 1560 dia mengadakan “perjanjian Edinburgh” yang menjamin penyelesaian konflik dengan Skotlandia dan Pertentangan dengan Prancis juga berakhir dengan baik.


2.2 Teori Kepemimpinan Ratu Elizabeth I
Pada usia 13 tahun tepatnya tttahun 1547, ayahnya Henry VIII tutup usia. Saudara tiri Elizabeth Edward VI naik tahta dan berkuasa anatara tahun 1547-1553. Saat itu terjadi konflik antara kelompok protestan dan katholik roma dan Edward VI lebih mendukung golongan protestan. Namun setelah Ratu Mary naik kerajaan Inggris kembali mendukung katholik roma. Golongan protestan sitindas dan banyak pengikutnya yangt dihukum  mati. Ratu Mary tutup usia pada tahun 1558 dan digantikan Elizabeth I.
Banyak masalah yang menghalang ratu yaitu peperangan melawan Prancis, hubungan tegang dengan Skotlandia dan Spanyol, kondisi moneter pemerintah dan perpecahan agama. Tak lama setelah Elizabeth naik tahta, ia membuat undang undang tentang “Supremasi dan Persamaan” yang disahkan tahun 1559 yang berisi menetapkan Anglican sebagai agama resmi Inggris dan berhasil meredam perpacahan agama di Inggris.
Pertentangan dengan Prancis juga berakhir dengan hubungan baik dikedua Negara. Namun Inggris terlibat pertentangan dengan Spanyol dan perang antara Inggris dengan Spanyol pun tak terhindarkan walaupun Ratu Elizabeth tidak menginginkan peperangan. Pemberotakan di negeri Belanda melawan penguasa Spanyol juga menjadi factor pembantu karena pemberontak Belanda menganut protestan dan Elizabeth membantu Belanda. Karena itu ketika perang dengan Spanyol yang terjadi 1588 Elizabeth mendapat dukungan penuh. Perang Spanyol dikarenakan Elizabeth membangun Angkatan Laut Inggris hingga memiliki armada yang kuat. Dan keadaan ini membuat Raja Philip II dari Spanyol merasa tersaingi oleh Inggris dan akhirnya membangun Angkatan Laut dengan kekuatan yang sama dengan Inggris.
Pokok-pokok keberhasilan Elizabeth bisa diringkas sebagai berikut Pertama, dia memimpin Inggris selama tahap kedua jaman pembaharuan tanpa pertumpahan darah yang berarti. (Berbeda dengan Jerman di mana tiga puluh tahun perang (1618-1648) membunuh lebih dari dua puluh lima persen penduduk, sungguh menyolok). Selain dia, meredakan rasa benci keagamaan antara Katolik Inggris dan Protestan Inggris, dia berhasil pula menjaga persatuan bangsa. Kedua, empat puluh lima tahun pemerintahannya –Era Elizabeth– umumnya dianggap jaman keemasan suatu bangsa besar di dunia. Ketiga, adalah juga di masa pemerintahannya Inggris muncul selaku kekuatan pokok, posisi yang bisa dipertahankannya berabad berikutnya.


2.3 Kekurangan dan Kelebihan Ratu Elizabeth I
Kekurangan Elizabeth terbesar mungkin ogah-ogahan menyediakan peluang buat pergantian tahtanya. Bukan saja dia tak pernah kawin, tetapi dia selalu menghindari menetapkan penggantinya. (Mungkin karena dia takut, jika dia tunjuk seseorang jadi penggantinya akan segera jadi rivalnya). Apa pun alasan Elizabeth tidak mau menyebut penggantinya, kalau saja dia mati muda (atau kapan saja sebelum matinya Mary dari Skotlandia), Inggris mungkin sudah kecemplung dalam kancah perang saudara sesudah penggantian. Nasib baik buat Inggris, Elizabeth hidup sampai umur tujuh puluh tahun. Di atas tempat tidur menjelang rohnya melayang, dia sebut Raja James II dari Skotlandia (putera Mary dari Skotlandia) menjadi penggantinya. Meskipun ini berarti persatuan antara Inggris dan Skotlandia di bawah satu mahkota, ini merupakan pilihan yang membingungkan. Baik James maupun puteranya Charles I terlampau otoriter buat selera Inggris, dan di abad tengah perang saudara pun meledaklah.
Kelebihannya Elizabeth punya kecerdasan yang melebihi orang biasa dan seorang politikus yang cakap, tegas, punya pandangan luas. Berbarengan dengan itu dia punya kehati-hatian dan konservatif. Dia mengidap ketidaksukaan berperang dan pertumpahan darah meskipun jika diperlukan dia bisa bersiteguh. Seperti halnya ayahnya, dia menjalankan pemerintahan dengan kerjasama parlemen dan bukan melawannya. Karena dia tidak kawin, maka tampaknya dia masih perawan seperti dikemukakannya di muka umum. Tetapi, tidaklah pula terlalu benar jika dianggap dia itu termasuk jenis perempuan pembenci lelaki. Malah sebaliknya, dia jelas menyukai pria dan gemar bergaul dengannya. Elizabeth punya kemampuan memilih menteri-menterinya yang becus. Sebagian dari hasil-hasil yang dicapainya antara lain berkat Williarn Cecil (Lord Burghley), yang menjadi penasihat utamanya sejak tahun 1558 hingga matinya di tahun 1598.

2.4 Riwayat Hidup Ratu Elizabeth I
Elizabeth lahir tahun 1533 di Greenwich, Inggris. Ayahnya, Raja Henry VIII, perintis babak pembaharuan Inggris. Ibunya, Anne Boleyn, adalah istri kedua Henry. Anne dipenggal kepalanya hingga menggelinding bagai sebutir nyiur tahun 1536 dan beberapa bulan kemudian parlemen keluarkan pengumuman bahwa Elizabeth yang waktu itu berumur tiga tahun sebagai “anak sundal.” (Ini merupakan sikap umumnya kaum Katolik Inggris yang tidak menganggap sah perceraian Henry dengan istri pertamanya). Meski ada kutukan parlemen, Elizabeth dibesarkan dalam rumah tangga kerajaan dan peroleh pendidikan baik.
           



BAB III
KESIMPULAN


3.1 Kesimpulan
Pada masa pemerintahan Ratu Elizabeth I selama 45 tahun Inggris mencapai pada masa kejayaannya. Dan jarang di inggris raja-raja yang mengalami keberhasilan seperti Ratu Elizabeth. Dengan gaya kepemimpinannya yang cakap, lugas,tegas dan punya pandangan yang luas dan dapat menjalin kerjasam yang baik dengan para menteri-menteri dibawahnya juga Ratu Elizabeth seorang yang tidak menyukain peperangan.



Daftar Pustaka

0 komentar:

Posting Komentar