Rabu, 25 September 2013

SEJARAH, FUNGSI DAN KEDUDUKAN BAHASA INDONESIA

SEJARAH BAHASA INDONESIA

Bahasa merupakan unsur identitas nasional yang mencirikan suatu bangsa atau negara. Bahasa dipahami sebagai sistem perlambangan yang dibentuk atas unsur-unsur ucapan manusia dan digunakan sebagai sarana interaksi antar manusia. Di indonesia, terdapat banyak bahasa daerah yang mewakili setiap daerah tersebut.
Setelah kemerdekaan, bahasa indonesia ditetapkan sebagai bahasa nasional yang dahulu dikenal sebagai bahasa melayu yang merupakan bahasa penghubung antar etnis. Bahasa melayu juga menjasi bahasa transaksi perdagangan internasional dikawasan nusantara yang digunkan oleh berbagai suku bangsa indonesia dengan pedagang asing.
Bahasa melayu menjadi induk bahasa indonesia. Bahasa ini adalah bahasa austronesia dari cabang bahasa sunda-sulawesi yang digunakan sebagai lingua franca di nusantara sejak abad-abad awal penganggalan modern.
Istilah Melayu atau Malayu berasal dari kerajaan Malayu, sebuah kerajaan Hindu-Budha pada abad ke 7 dihulu sungai Batanghari, Jambi.  Dalam perkembangannya, pemakaian istilah Melayu mencakup wilayah geografis yang lebihy luas dari wilayah kerajaan Malayu tersebut, mencakup negeri-negeri di pulau Sumatera sehingga pulau tersebut disebut Bumi Melayu.
Dalam perkembangannya orang Melayu migrasi ke Semenanjung Malaka yang disebut Semenanjung Melayu atau Tanah Melayu. Pada abad ke 15 berkembang bentuk yang dianggap sebagai bahasa Melayu Klasik yang dipakai oleh Kesultanan Malaka yangt perkembangannya disebut sebagai bahasa Melayu Tinggi.
Pada abad ke 12 penyebaran agama islam mulai masuk dan menimbulkan kata-kata pinjaman dari bahasa Arab dan bahasa Parsi. Kata-kata bahasa Arab seperti masjid, kitab, kalbu, kursi,dan kertas serta bahasa Parsi seperti  anggur, cambuk, dewan, saudagar, tamasya dan tembakau masuk pada abad ini.
Kedatangan pedagang Portugis, diikuti Belanda, Spanyol dan Inggris meningkatkan informasi dan kebiasaan menggunakan bahasa Melayu. Bahasa Poutugis banyak memperkaya kata-kata untuk kebiasaan Eropa dalam kehidupan sehari-hari seperti sepatu, bolu, gerej, sepatu dan sabun. Bahasa Belanda terutama banyak memberi penggayaan dibidang administrasi, bidang resmi seperti upacar dan kemiliteran dan teknologi hingga awal abad ke 20.
Bahasa perdagangan menggunakan bahasa Melayu diberbagai pelabuhan nusantara bercampur dengan bahasa Portugis, Tioghoa, maupun bahasa setempat.  Terjadi proses pidginisasi dibeberapa kota pelabuhan. Hingga akhir abad ke 19 dapat dikatakn terdapat dua kelompok bahasa Melayu yang dikenal masyarakat nusantara yaitu bahasa Melayu pasar dan bahasa Melayu tinggi.

Bahasa indonesia
    Sejarah tumbuh dan berkembangnya Bahasa Indonesia tidak lepas dari bahasa Melayu dimana bahasa Melayu sejak dahulu telah digunakan sebagai bahasa perantara. Bahasa Melayu tidak hanya digunakan di nusantara tetapi juga diseluruh Asia Tenggara. Hal ini diperkuat dengan ditemukannya prasasti kuno dari kerajaan di Indonesia yang ditulis menggunakan bahasa Melayu.
   Penamaan Bahasa Indonesia diawali sejak dicanangkannya Sumpah Pemuda, 28 Oktober 1928, untuk menghindari kesan imperialisme bahasa  apabila nama bahasa Melayu tetap digunakan. Proses ini menyebabkan berbedanya Bahasa Indonesia saat ini dari varian bahasa Melayu yang digunakan di Riau maupun Semenanjung Malaya.  Hingga saat ini, Bahasa Indonesia merupakan bahasa yang hidup, yang terus menghasilkan kata-kata baru, baik melalui penciptaan maupun penyerapan dari bahasa daerah dan bahasa asing. Meskipun dipahami dan dituturkan oleh lebih dari 90% warga Indonesia, Bahasa Indonesia bukanlahbahasa ibu bagi kebanyakan penuturnya. Sebagian besar warga Indonesia menggunakan salah satu dari 748 bahasa yang ada di Indonesia sebagai bahasa ibu. Penutur Bahasa Indonesia kerap kali menggunakan versi sehari-hari (kolokial) dan mencampurnya dengan dialek Melayu lainnya atau bahasa ibunya.  Meskipun demikian, Bahasa Indonesia digunakan sangat luas di perguruan-perguruan, di media massa, sastra, perangkat lunak, surat-menyurat resmi, dan berbagai forum publik lainnya, sehingga dapatlah dikatakan bahwa Bahasa Indonesia digunakan oleh semua warga Indonesia.  Fonologi dan tata bahasa, Bahasa Indonesia dianggap relatif mudah.  Dasar-dasar yang penting untuk komunikasi dasar dapat dipelajari hanya dalam kurun waktu beberapa minggu.

Peristiwa-peristiwa yang berkaitan dengan bahasa Indonesia :
a. Tahun 1801 disusunlah ejaan resmi bahasa Melayu oleh ch.A Van Ophuijsen yang dibantu oelh Nawawi Soetan Ma’moer dan Mohammad Taib Soetan Ibrahim. Ejaan ini dimuat dalam Kitab Logat Melayu.
b. Tahun 1908 pemerintah kolonial mendirikan sebuah badan penerbit buku bacaan yang diberi nama commissie voor de Volkslectuur (Taman Bacaan Rakyat) yang kemudian pada tahun 1917 diubah menjadi Balai Pustaka. Badan penerbit ini menerbitkan novel-novel seperti Siti Nurbaya dan Salah Asuhan, buku penuntuk bercocok tana, penuntun pemeliharaan kesehatan yang tidak sedikit membantu penyebaran bahasa Melayu dikalangan masyarakat luas.
c. Tanggal 16 juni 1927 Jahja Datoek Kayo menggunakan bahasa Indonesia dalam pidato. Hala ini untuk pertama kalinya dalam sidang Volksraad (dewan rakyat) seseorang berpidato menggunakan bahasa indonesia.
d. Tanggal 28 oktober 1928 secara resmi pengokohan bahasa indonesia menjadi bhasa persaturan.
e.      Tahun 1933berdiri sebuah angkatan sastrawan muda yang menamakan dirinya sebagai Pujangga Baru yang dipimpin oleh Sutan Takdir Alisyahbana.
f.        Tahun 1936 Sutan Takdir Alisyahbana menyusun tatabahasa baru bahasa Indonesia.
g.       Tanggal 25-28 juni 1938 dilangsungkan Kongres Bahasa Indonesia I di Solo. Dari hasil kongres tersebut itu dapat disimpulkan bahwa usaha pembinaan dan pengembangan bahasa iNdonesia telah dilakukan secara sadar oleh cendikiawan dan budayawan Indonesia saat itu.
h. Tanggal 18 agustus1945 ditandatanganilah UUD 45 yang salah satu pasal menetapkan bahasa Indonesia sebagai bahasa negara.
i. Tanggal 19 maret 1947 diresmikan penggunaan ejaan Republik (ejaan soewandi) sebagai pengganti ejaan Van Ophuijsen yang berlaku sebelumnya.
j. Tanggal 28 oktober- 2  november 1954 diselenggarakan Kongres Bahasa Indonesia II di Medan. Kongres inii merupakan perwujudan tekad bangsa Indonesia untuk terus-terusan menyempurnakan bahasa Indonesia yang diangkat sebagai bahasa kebangsaan dan ditetapkan sebagai bahasa negara.
k. Tanggal 16 agustus 1972 H. M Soeharto Presiden Republik Indonesia meresmikan penggunaan ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan (EYD) melalui pidato kenegaraan dihadapa sidang DPR yang dikuatkan pula dengan Keputusan Presiden No 57 tahun1972.
l. Tanggal 31 agustus 1972 Menteri Pendidikan dan Kebudayaan menetapkan Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan dan Pedoman Umum Pembentukkan Istilah resmi berlaku diseluruh wilayah Indonesia.
m. Tanggal 28 oktober – 2 november 1978 diselenggrakan Kongres Bahasa Indonesia III di Jkarta. Kongres yang diadakan dalam rangka memperingati Sumpah Pemuda yang ke 5- ini selain memperlihatkan kemajuan, pertumbuhan dan perkembangan bahasa indonesia sejak tahun 1928 juga berusaha memantapkan kedudukan dan fungsi bahasa indonesia.
n. Tanggal 21 – 26 november 1983 diselenggarakan Kongres Bahasa Indonesia  IV di Jakarta. Kongres ini diselenggarakan dalam rangka memepringati hari Sumpah Pemuda yang ke 55. Dalam putusannya disebutkan bahwa pembinaa dan pengembangan bahasa indonesia harus lebih ditingkatkan sehingga amanat yang tercantu dalam GBHN yang diwajibkan kepada semua warga negara indonesia untuk menggunakan bahasa indonesia dengan baik dan benar dapat tercapai.
o. Tanggal 28 oktober – 3 november 1988 diselenggarakan Kongres Bahasa Indonesia V di Jakarta. Kongres ini dihadiri oleh 700 pakar bahasa indonesia dari seluruh indonesia dan perserta tamu dari negara sahabat seperti Malaysia, Singapura, Belanda, Jerman, Australia, dan Brunei. Kongres ini ditandatangani dengan dipesembahkan karya besar Pusat Pembinaan dan Pengmabngan Bahasa kepada pecinta bahasa di nusantara yakni Kamus Besar Bahasa Indonesia dan Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia.
p. Tanggal 28 oktober 0 2 november 1993 diselanggarakan Kongres Bahasa Indonesi VI di Jakarta. Peserta sebanyak 770 pakar bahasa dari Indonesia dan 53 peserta tamu. Kongres ini mengusulkan agar Pusat Pembinaan dan Pengambangan Bahasaditingkatkan statusnya menjadi lembaga Bahasa Indonesia serta mengusulkan disusun UU Bahasa Indonesia.
q. Tanggal 26-30 oktober 1998 diselenggarakan Kongres Bahasa Indonesia VII di Hotel  Indonesia Jakarta. Kongres itu mengusulkan dibentuknya Badan Peritmbangan Bahasa.

   FUNGSI BAHASA INDONESIA

Fungsi bahasa Indonesia sebagai berikut :
  1.Bahasa Indonesia sebagai ekspresi diri.
   Pada awalnya, ketika masih kecil sebelum kita dapat berbicara, kita mengekpresikan suatu keinginan dengan menunjuk pada suatu benda atau bahkan kita menangis saat kita inginkan suatu keinginan. Dalam perkembangan diri kita, sebenarnya fungsi bahasa yang pertama ini berkomuniksai dengan satu ataupun beberapa orang di dalam kehidupan. Karena tergantung situasi dan kondisi yang ada. tanpa kita sadari telah kita lakukan sebagai ekspresi diri kita.
  Sebagai contoh, seorang wanita pasti memiliki suatu buku ‘diary’ yang merupakan suatu tempat atau media untuk mencurahkan perasaan, entah itu perasaan yang gembira maupun yang sedih. Mereka hampir tiap malam dan setiap kejadian yang mereka alami selalu menuangkannya perasaannya dalam bentuk tulisan, puisi dan bahkan lagu yang dirangkai dengan melodi.
Tetapi, pada saat menggunakan bahasa sebagai ekspresi diri, kita tidak perlu mempertimbangkan atau memperhatikan siapa yang akan menjadi pendengarnya. Karena kita menggunakan bahasa untuk kepentingan diri kita pribadi.
2.Alat  komunikasi
 Di dalam kehidupan ini kita tidak akan pernah lepas dari yang namanya berbicara dan berkomunikasi dengan yang lain. Banyak cara yang bisa di lakukan dalam berkomunikasi dengan orang lain. Ada yang melalui percakapan secara langsung (tatap muka dan lisan), ada juga yang melalui percakapan melalui perantara (tulisan, telepon, hp, surat, dll). Tetapi, komunikasi lisan yang kita lakukan didalam kehidupan sehari-hari atau bisa di katakan yang paling praktis menyebabkan kita tidak teliti dengan bahasa Indonesia yang kita ucapkan sebagai alat komunikasi. Akibatnya kita memiliki suatu kesulitan ketika akan menggunakan bahasa tulis yang standard dan teratur. Disaat kita dituntut untuk berbahasa di dalam suatu kepentingan tertentu, kemungkinan yang akan terjadi adalah kita berbahasa dengan terbata-bata atau kemungkinan yang lebih jauh lagi kita menggunakan dan memasukkan istilah bahasa asing dalam penguraiannya. Banyak factor yang dapat mempengaruhi diri kita didalam berkomunikasi dengan yang lain.  Sebagai contohnya perkembangan iptek dan arus globalisasi.
Jadi, bahasa Indonesia bersikap luwes sehingga mampu menjalankan fungsinya sebagai alat komunikasi didalam kehidupan.

  3.Bahasa sebagai alat integrasi dan adaptasi social
Bahasa disamping sebagai salah satu unsur kebudayaan, pengalaman-pengalaman mereka dapat kita pelajari dan mengambil bagian dalam pengalaman-pengalaman itu, serta belajar untuk dapat berkenalan dengan orang lain. Anggota-anggota masyarakat dapat dipersatukan dengan sebuah bahasa.
Sebagai contoh, didalam kampus gunadarma banyak sekali mahasiswa yang tinggal di luar pulau jawa tetapi saat sudah berada dalam suatu lingkungan pendidikan mereka dipersatukan dengan sebuah bahasa. Walaupun mereka yang berasal dari luar pulau jawa memiliki bahasa daerahnya sendiri.
Didalam kita beradaptasi dengan suatu lingkungan tertentu didalam suatu lingkungan social, bahasa yang kita gunakan pasti berbeda.
Sebagai contoh, kita akan menggunakan kata-kata yang lebih hormat atau standard kepada orang tua, guru, dosen dan lain-lain. Berbeda dengan kata-kata yang biasa kita gunakan didalam pergaulan dengan teman, kawan dan sahabat kita atau bisa kita sebut dengan bahasa yang nonstandard atau rasa hormatnya sangat kurang.

  4.Bahasa sebagai alat kontrol social
Bahasa sebagai alat control social merupakan sebagai suatu sarana untuk dapat mempengaruhi sikap. Tutur kata seseorang. Bahasa sebagai alat control social sangat efektif. Mengapa demikian? Kontol social dapat diterapkan pada diri sendiri atau masyarakat. Berbagai penerangan, informasi pendidikan disampaikan melalui sebuah bahasa. Buku-buku, majalah, surat kabar dan lain-lain(yang bersifat menghimbau dan mengajak)merupakan suatu alat control social.


   KEDUDUKAN BAHASA INDONESIA
Bahasa Indonesia memiliki 3 kedudukan yaitu :
1.1. Kedudukan bahasa indonesia sebagai bahasa nasional
 Kedudukan pertama bahasa Indonesia adalah sebagai bahasa persatuan.Hal ini tercantum dalam Sumpah pemuda (28-10-1928). Ini berarti bahwa bahasa Indonesia berkedudukan sebagai Bahasa Nasional. Dalam kedudukannya sebagai Bahasa Nasional, Bahasa Indonesia memiliki beberapa fungsi yaitu : 
a.Lambang kebanggaan kebangsaan
Bahasa Indonesia mencerminkan nilai-nilai luhur yang mendasari perilaku bangsa Indonesia.
b.Lambang Identitas Nasional 
Bahasa Indonesia mewakili jatidiri bangsa Indonesia, selain Bahasa Indonesia terdapat pula lambang identitas nasional yang lain yaitu bendera Merah-Putih dan lambang negara Garuda Pancasila.
c.Alat perhubungan antar daerah dan antar budaya.
Masyarakat Indonesia terdiri dari berbagai suku dengan bahasa yang berbeda-beda, maka kan sangat sulit berkomunikasi kecuali ada satu bahasa pokok yang digunakan. Maka dari itu digunakanlah Bahasa Indonesia sebagai alat komunikasi dan perhubungan nasional.
d.Alat pemersatu bangsa 
Mengacu pada keragaman yang ada pada Indonesia dari suku, agama, ras, dan budaya, bahasa Indonesia dijadikan sebagai media yang dapat membuat kesemua elemen masyarakat yang beragam tersebut kedalam sebuah persatuan.

22.Kedudukan dan fungsi bahasa indonesia sebagai bahasa Negara
Bahasa negara sama saja dengan bahasa nasional atau bahasa persatuan artinya bahasa negara merupakan bahasa primer dam baku yang digunakan pada kesempatan yang formal. Fungsi bahasa Indonesia sebagai bahasa Negara yaitu : 
a. Bahasa Indonesia sebagai bahasa resmi kenegaraan. 
Kedudukan pertama dari Kedudukan Bahasa Indonesia sebagai bahasa Negara dibuktikan dengan digunakannya bahasa Indonesia dalam naskah proklamasi kemerdekaan RI 1945. Mulai saat itu dipakailah bahasa Indonesia dalam segala upacara, peristiwa, dan kegiatan kenegaraan baik dalam bentuk lisan maupun tulis.
b. Bahasa Indonesia sebagai alat pengantar dalam dunia pendidikan. 
Kedudukan kedua dari Kedudukan Bahasa Indonesia sebagai bahasa Negara dibuktikan dengan pemakaian bahasa Indonesia sebagai bahasa pengantar di lembaga pendidikan dari taman kanak-kanak, maka materi pelajaran yang berbentuk media cetak juga harus berbahasa Indonesia. Hal ini dapat dilakukan dengan menerjemahkan buku-buku yang berbahasa asing atau menyusunnya sendiri. Cara ini akan sangat membantu dalam meningkatkan perkembangan bahasa Indonesia sebagai bahasa ilmu pengetahuan dan teknolologi (iptek)
c. Bahasa Indonesia sebagai penghubung pada tingkat Nasional untuk kepentingan perencanaan dan pelaksanaan pembangunan serta pemerintah.
Kedudukan ketiga dari Kedudukan Bahasa Indonesia sebagai bahasa Negara dibuktikan dengan digunakannya Bahasa Indonesia dalam hubungan antar badan pemerintah dan penyebarluasan informasi kepada masyarakat. Sehubungan dengan itu hendaknya diadakan penyeragaman sistem administrasi dan mutu media komunikasi massa. Tujuan agar isi atau pesan yang disampaikan dapat dengan cepat dan tepat diterima oleh masyarakat.
d. Bahasa Indonesia Sebagai pengembangan kebudayaan Nasional, Ilmu dan Teknologi.
Kedudukan keempat dari Kedudukan Bahasa Indonesia sebagai bahasa Negara dibuktikan dengan penyebaran ilmu pengetahuan dan teknologi, baik melalui buku-buku pelajaran, buku-buku populer, majalah-majalah ilmiah maupun media cetak lainnya. Karena sangatlah tidak mungkin bila suatu buku yang menjelaskan tentang suatu kebudayaan daerah, ditulis dengan menggunakan bahasa daerah itu sendiri, dan menyebabkan orang lain belum tentu akan mengerti.


33. Kedudukan dan fungsi bahasa daerah .
Bahasa yang berkembang di dalam wilayah Indonesia sangatlah banyak. Hampir setiap daerah memiliki bahasa sendiri-sendiri seperti jawa, sunda, Madura, bali, bugis, makasar, batak, papua, dll. Setelah ditentukanya bahasa Indonesia yang dahulunya adalah bahasa Melayu sebagai bahasa nasional dan bahasa Negara bahasa daerah yang lain seperti jawa, sunda, bali, batak, papua dan lain sebagainya ditempatkan dalam kedudukan sebagai bahasa daerah. Dalam kaitanya dengan bahasa Indonesia bahasa daerah memiliki fungsi yang sangat penting.
Fungsi nyata bahasa daerah dapat kita lihat dari banyaknya kata dalam bahasa Indonesia yang diambil dari bahasa daerah. Itu menunjukan bahwa bahasa daerah memiliki fungsi dan kedudukan yang sangat penting dalam perkembangan bahasa Indonesia. Secara terperinci bahasa derah memiliki fungsi sebagai berikut:
a. Dalam kaitanya dengan bahasa Indonesia
1    1.Sebagai pendukung bahasa nasional
2    2.Bahasa pengantar di sekolah dasar di daerah tertentu             padatingkat permulaan untuk memperlancar pengajaran bahasa       Indonesia dan mata pelajaran lainnya
3    3.Alat pengembang dan pendukung kebudayaan daerah.

b. Dalam kedudukannya sebagai bahasa derah sendiri 
1    1.Sebagai lambang kebanggaan daerah.
2    2.Lambang identitas daerah.
3    3.Alat penghubung di dalam keluarga dan masyrakat daerah
Selain bahasa daerah, ada lagi bahasa yang saat ini berkembang pesat pemakainya seperti bahasa Inggris, perancis, mandarin, belanda, jerman dan lain-lain. Adapun kedudukan dari bahasa-bahasa tersebut adalah sebagai bahasa Asing. Dalam kedudukanya sebagai bahasa asing, bahasa-bahasa tersebut di atas tidak memiliki kemampuan atau bersaing dengan bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional maupun bahasa Negara atau dengan kata lain bahasa asing tidak akan pernah menjadi bahasa nasional ataupun bahasa Negara Indonesia. Begitupun dalam kaitannya dengan bahasa daerah.
Bahasa asing ini memiliki fungsinya sendiri yaitu sebagai alat perhubungan antarbangsa, alat pembantu pengembangan bahasa Indonesia menjadi bahasa modern, dan alat pemanfaatan ilmu pengetahuan dan teknologi modern untuk pembangunan. Melihat dari sisi tiga kedudukan bahasa yang berkembang di Indonesia, dapat kita ketahui bahwa semua bahasa tersebut penting dan bermanfaat bagi bangsa kita. Namun yang perlu diperhatikan adalah jangan sampai ketika kita berusaha menguasai bahasa Asing yang saat ini sedang sangat diminati kita menjadi lupa akan bahasa Daerah atau bahasa Indonesia.

SUMBER
http://kartikaade.wordpress.com/2009/10/17/sejarah-perkembangan-bahasa-indonesia/
http://indosastra.com/bahasa-indonesia/sejarah/
http://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa_Indonesia
http://blog.wisma-bahasa.com/?p=17
http://lihatmatakuliahku.blogspot.com/2013/04/kedudukan-dan-fungsi-bahasa-indonesia.html


0 komentar:

Posting Komentar