Minggu, 31 Maret 2013

PERAN KOMUNIKASI DALAM ORGANISASI



BAB I
PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang
Manusia di dalam kehidupannya harus berkomunikasi, artinya memerlukan orang lain dan membutuhkan kelompok atau masyarakat untuk saling berinteraksi. Hal ini merupakan suatu hakekat bahwa sebagian besar pribadi manusia terbentuk dari hasil integrasi sosial dengan sesama dalam kelompok dan masyarakat. Di dalam kelompok/organisasi itu selalu terdapat bentuk kepemimpinan yang merupakan masalah penting untuk kelangsungan hidup kelompok, yang terdiri dari pemimpin dan bawahan/karyawan. Di antara kedua belah pihak harus ada two-way-communications atau komunikasi dua arah atau komunikasi timbal balik, untuk itu diperlukan adanya kerja sama yang diharapkan untuk mencapai cita-cita, baik cita-cita pribadi, maupun kelompok, untuk mencapai tujuan suatu organisasi. Kerja sama tersebut terdiri dari berbagai maksud yang meliputi hubungan sosial/kebudayaan. Hubungan yang terjadi merupakan suatu proses adanya suatu keinginan masing-masing individu, untuk memperoleh suatu hasil yang nyata dan dapat memberikan manfaat untuk kehidupan yang berkelanjutan.
Bila sasaran komunikasi dapat diterapkan dalam suatu organisasi baik organisasi pemerintah, organisasi kemasyarakatan, maupun organisasi perusahaan, maka sasaran yang dituju pun akan beraneka ragam, tapi tujuan utamanya tentulah untuk mempersatukan individu-individu yang tergabung dalam organisasi tersebut.
1.2  Batasan masalah
Dalam penulisan makalah ini akan dibahas tentang:
1.      Kategori komunikasi
2.      Definisi fungsional komunikasi organisasi
3.      Proses komunikasi organisasi
4.      Fungsi komunikasi dalam organisasi
5.      Hambatan komunikasi
1.3  Tujuan
Tujuan dari makalah yang berjudul ”Peran Komunikasi dalam Organisasi” adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah Teori Organisasi Umum 2
  
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Kategori Komunikasi
Organisasi berasal dari kata Organizare yang berarti membentuk sebagai atau menjadi keseluruhan dari bagian yang saling bergantung atau terkoordinasi. Menurut Evert M Rogers dan Rekha Agarwala Rogers dalam bukunya Communications in Organization “ a stable system of individuals who work together to achieve, through a hierarchy of ranks and division of labour common goals” (suatau sistem yang mapan dari mereka yang bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama melalui suatu jenjang kepangkatan dan pembagian tugas.
Komunikasi berasal dari bahasa latin communication, yang artinya sama. Maksudnya adalah komunikasi dapat terjadi apabila terdapat kesamaan makna mengenai suatu pesan yang disampaikan oleh komunikator dan diterima oleh komunikan. Salah satu tujuan komunikasi adalah mengubah sikap dan perilaku seseorang ataupun sekelompok orang sebagaimana yang dikehendaki komunikator,agar isi pesan yang disampaikan dapat dimengerti, diyakini serta pada tahap selanjutnya.
Bila sasaran komunikasi dapat diterapkan dalam suatu organisasi baik organisasi pemerintah, organisasi kemasyarakatan, maupun organisasi perusahaan, maka sasaran yang dituju pun akan beraneka ragam, tapi tujuan utamanya tentulah untuk mempersatukan individu-individu yang tergabung dalam organisasi tersebut. Berdasarkan sifat komunikasi dan jumlah komunikasi menurut Onong Uchyana Effendi, dalam bukunya “Dimensi-Dimensi Komunikasi” hal. 50, komunikasi dapat digolongkan ke dalam tiga kategori:
1. Komunikasi antar pribadi
Komunikasi ini penerapannya antara pribadi/individu dalam usaha menyampaikan informasi yang dimaksudkan untuk mencapai kesamaan pengertian, sehingga dengan demikian dapat tercapai keinginan bersama.
2. Komunikasi kelompok
Pada prinsipnya dalam melakukan suatu komunikasi yang ditekankan adalah faktor kelompok, sehingga komunikasi menjadi lebih luas. Dalam usaha menyampaikan informasi, komunikasi dalam kelompok tidak seperti komunikasi antar pribadi.
3. Komunikasi massa
Komunikasi massa dilakukan dengan melalui alat, yaitu media massa yang meliputi cetak dan elektronik.
Dalam melakukan komunikasi organisasi, Steward L.Tubbs dan Sylvia Moss dalam Human Communication menguraikan adanya 3 (tiga) model dalam komunikasi:
1.  Model komunikasi linier (one-way communication), dalam model ini komunikator    memberikan suatu stimuli dan komunikan melakukan respon yang diharapkan tanpa mengadakan seleksi dan interpretasi. Komunikasinya bersifat monolog.
2.  Model komunikasi interaksional. Sebagai kelanjutan dari model yang pertama, pada tahap ini sudah terjadi feedback atau umpan balik. Komunikasi yang berlangsung bersifat dua arah dan ada dialog, di mana setiap partisipan memiliki peran ganda, dalam arti pada satu saat bertindak sebagai komunikator, pada saat yang lain bertindak sebagai komunikan.
3.   Model komunikasi transaksional. Dalam model ini komunikasi hanya dapat dipahami dalam konteks hubungan (relationship) antara dua orang atau lebih. Pandangan ini menekankan bahwa semua perilaku adalah komunikatif. Tidak ada satupun yang tidak dapat dikomunikasikan.
Mengenai organisasi, salah satu defenisi menyebutkan bahwa organisasi merupakan suatu kumpulan atau sistem individual yang melalui suatu hirarki/jenjang dan pembagian kerja, berupaya mencapai tujuan yang ditetapkan.  Dari batasan tersebut dapat digambarkan bahwa dalam suatu organisasi mensyaratkan:
  1. Adanya suatu jenjang jabatan ataupun kedudukan yang memungkinkan semua individu dalam organisasi tersebut memiliki perbedaan posisi yang jelas, seperti pimpinan, staff pimpinan dan karyawan.
  2. Adanya pembagian kerja, dalam arti setiap orang dalam sebuah institusi baik yang komersial maupun sosial, memiliki satu bidang pekerjaan yang menjadi tanggungjawabnya.
Dengan landasan konsep-konsep komunikasi dan organisasi sebagaimana yang telah diuraikan, maka kita dapat memberi batasan tentang komunikasi dalam organisasi secara sederhana, yaitu komunikasi antarmanusia (human communication) yang terjadi dalam kontek organisasi.  Atau dengan meminjam definisi dari Goldhaber, komunikasi organisasi diberi batasan sebagai arus pesan dalam suatu jaringan yang sifat hubungannya saling bergabung satu sama lain (the flow of messages within a network of interdependent relationships).

2.2 Definisi fungsional Komunikasi Organisasi
Komunikasi Organisasi dapat didefinisikan sebagai pertunjukkan dan penafsiran pesan di antara unit-unit komunikasi yang merupakan bagian suatu organisasi tertentu. Suatu organisasi terdiri dari dari unit-unit komunikasi dalam hubungan hierarkis antara yang satu dengan lainnya dan berfungsi dalam suatu lingkungan.     
Komunikasi organisasi terjadi kapan pun, setidak-tidaknya satu orang yang menduduki suatu jabatan dalam suatu organisasi menafsirkan suatu pertunjukkan. Karena fokusnya adalah komunikasi di antara anggota-anggota suatu organisasi. Analisi komunikasi organisasi menyangkut penelaahan atas banyak transaksi yang terjadi secara simultan. 
2.3 Proses Komunikasi Organisasi
1. Komunikasi Internal
Pertukaran gagasan diantara para administrator dan karyawan dalam suatu perusahaan dalam sruktur lengkap yang khas disertai pertukaran gagasan secara horizontal dan vertikal di dalam perusahaan, sehingga pekerjaan berjalan. Dua dimensi komunikasi internal:
1.      Komunikasi vertikal, yaitu komunikasi dari pimpinan ke staf dan dari staf ke pimpinan dengan cara timbal balik.
2.      Komunikasi horizontal yaitu komunikasi mendatar antara anggota staf dengan anggota staf. Berlangsung tidak formal.
3.      Komunikasi diagonal yaitu komuniasi antara pimpinan. 
2.                  2.Komunikasi eksternal
Komunikasi antara pimpinan organisasi dengan khalayak diluar organisasi. Komunikasi dari organisasi kepada khalayak yang bersifat informatif atau bisa juga komunikasi dari khlayak kepada organisasi 
2.4 Fungsi Komunikasi dalam Organisasi
Dalam suatu organisasi baik yang berorientasi komersial maupun sosial, komunikasi dalam organisasi atau lembaga tersebut akan melibatkan empat fungsi yaitu:
1.    Fungsi informatif
Organisasi dipandang sebagai suatusistem pemrosesan infromasi. Dimana seluruh anggota dalam organisasi berharap dapat memperoleh informasi yang banyak, lebih baik dan tepat waktu. Informasi yang didapat memungkinkan setiap anggota organisasi melaksanakan pekerjaan secara lebih pasti.
2.    Fungsi Regulatif
Fungsi ini berkaitan dengan peraturan-peraturan yang berlaku dalam suatu organisasi.
3.    Fungsi Persuasif
Dalam mengatur organisasi, kekuasaan dan kewenangan tidak akan selalu membawa hasil sesuai dengan yang diharapkan. Adanya kenyataan ini, maka banyak pimpinan yang lebih suka untuk mempersuasi bawahannya daripada memberi perintah. Karena pekerjaan yang dilakukan secara sukarela akan menghasilkan kepedulian yang lebih besar dibandingkan kalau pimpinan sering memperlihatkan kekuasaan.

4.    Fungsi Integratif
Setiap organisai berusaha menyediakan saluran yang memungkinkan karyawan dapat melaksanakan tugas dengan baik. Ada dua komunikasi formal seperti penerbitan khusus dalam organisasi dan laporan kemajuan organisasi, juga saluran komunikasi informal. Pelaksanaan aktivitas ini akan menumbuhkan keinginan untukberpartisipasi yang lebih besar dalam diri karyawan terhadap organisasi.

2.5  Hambatan Komunikasi
1.      Hambatan teknis
Keterbatasan fasilitan dan peralatan komunikasi dari sisi teknologi yang semakin berkuranf dengan adanya temuan baru dibidang kemajuan teknologi komunikasi dan infromasi sehingga saluran komunikasi dapat diandalkan dan efisien sebagai media komunikasi. Menurut Cruden dan Sherman dalam buku Personel Management, 1976 jenis hambatan teknis dari komunikasi yaitu:
1.    Tidak adanya rencana atau prosedur kerja yang jelas
2.    Kurangnya informasi
3.    Kurangnya keterampilan membaca
4.    Pemilihan media yang kurang tepat.
2.      Hambatan Semantik
Gangguan semantik menjadi hambtan dalam proses penyampian ide secara efektif. Kata-kata membantu proses pertukaran timbal balil arti dan pengertian, tetapi seringkali keliru. Tidak adanya hubungan antara simbol dan apa yang disimbolkan dapat mengakibatkan kata yang dipakai ditafsirkan secara berbeda dari apa yang dimaksudkan sebernarnya.
3.      Hambatan Manusiawi
Terjadi karena adanya faktor emosi dan prasangka pribadi. Menurut Cruden dan Sherman hambatan manusiawi terdiri dari :
1.    Hambatan yang berasal dari perbedaan individual manusia
2.    Hambatan yang ditimbulkan oleh iklim psikologis dalam organisasi


BAB III
PENUTUP

3.1  Kesimpulan
Komunikasi adalah proses penyampaian infromasi dari seseorang kepada orang lain. Dalam organisasi, komunikasi sangat dibutuhkan untuk mencapai tujuan organisasi dan harus terselenggara dengan baik dan efektif.


DAFTAR PUSTAKA

Mulyana, Teori Komunikasi-modul 10, 2008
Jiwanto, Gunawan., Komunikasi dalam Organisasi, Pusat Pengembangan Manajemen & Andi Offset, Yogyakrta 1985
Miftah Thoha, Perilaku Organisasi, 1996
Pace R. Wayne and Faules, Don F, Komunikasi Organisasi, ROSDA, Bandung 2000
Wardy,Fatma.http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/22211/3/Chapter%20II.pdf  (29 Maret 2013   21:18)
http://id.wikipedia.org/wiki/Komunikasi_organisasi (29 Maret 2013    21:25)










Read more

Selasa, 22 Januari 2013

Kepemimpinan Ratu Elizabeth I



BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang
Ratu Elizabeth 1 adalah ratu Inggris yang memerintah selama 45 tahun (1558-1603). Ia dianggap ratu paling terkemuka. Dibawah pemerintahannya, Inggris mencapai masa kemakmuran ekonomi, kemajuan dibidang kesusastraan dan kekuatan militer. Inggris memiliki armada laut paling kuat di dunia. Bahkan persemakmuran Virginia, nekas koloni Inggris di Amerika Utara yang saat ini maenjadi salah satu dari 13 negara bagisan pertama Amerika Serika dinamakan sesuai dengan julukan Elizabeth I, “the Virgin Queen”.

1.2  Rumusan Masalah
1.      Gaya dan tipe kepemimpinan Ratu Elizabeth I
2.      Teori kepemimpina Ratu Elizabeth I
3.      Kekurangan dan kelebihan Ratu Elizabeth I
4.      Riwayat hidup Ratu Elizabeth I

1.3  Tujuan
Makalah ini bertujuan untuk memenuhi tugas matakuliah Teori Organisasi Umum 1.



BAB II
PEMBAHASAN


2.1 Gaya dan tipe kepemimpinan Ratu Elizabeth I
Elizabeth adalah seorang politikus yang cakap, tegas, punya pandangan luas. Dia juga bersikap sangat hati-hati dan konservatif. Dia tidak suka perang dan pertumpahan darah meskipun dia bisa melakukannya. Dalam pemerintahan, dia sangat kooperatifdengan parlemen. Beliau memimpin inggris dengan gaya kepemimpinan “Demokrasi” yaitu gaya kepemimpinan yang memberikan wewenang secara luas kepada bawahan. Setiap ada permaslahan selalu mengikutsertakan bawahan sebagai suatu tim yang utuh.
Tipe kepemimpinan nya  “Diplomatis” dimana dalam bidang politik luar negerin, ia terkenal sebagai tokoh yang cermat, luwess dan berpandangan jauh. Pada awal tahun 1560 dia mengadakan “perjanjian Edinburgh” yang menjamin penyelesaian konflik dengan Skotlandia dan Pertentangan dengan Prancis juga berakhir dengan baik.


2.2 Teori Kepemimpinan Ratu Elizabeth I
Pada usia 13 tahun tepatnya tttahun 1547, ayahnya Henry VIII tutup usia. Saudara tiri Elizabeth Edward VI naik tahta dan berkuasa anatara tahun 1547-1553. Saat itu terjadi konflik antara kelompok protestan dan katholik roma dan Edward VI lebih mendukung golongan protestan. Namun setelah Ratu Mary naik kerajaan Inggris kembali mendukung katholik roma. Golongan protestan sitindas dan banyak pengikutnya yangt dihukum  mati. Ratu Mary tutup usia pada tahun 1558 dan digantikan Elizabeth I.
Banyak masalah yang menghalang ratu yaitu peperangan melawan Prancis, hubungan tegang dengan Skotlandia dan Spanyol, kondisi moneter pemerintah dan perpecahan agama. Tak lama setelah Elizabeth naik tahta, ia membuat undang undang tentang “Supremasi dan Persamaan” yang disahkan tahun 1559 yang berisi menetapkan Anglican sebagai agama resmi Inggris dan berhasil meredam perpacahan agama di Inggris.
Pertentangan dengan Prancis juga berakhir dengan hubungan baik dikedua Negara. Namun Inggris terlibat pertentangan dengan Spanyol dan perang antara Inggris dengan Spanyol pun tak terhindarkan walaupun Ratu Elizabeth tidak menginginkan peperangan. Pemberotakan di negeri Belanda melawan penguasa Spanyol juga menjadi factor pembantu karena pemberontak Belanda menganut protestan dan Elizabeth membantu Belanda. Karena itu ketika perang dengan Spanyol yang terjadi 1588 Elizabeth mendapat dukungan penuh. Perang Spanyol dikarenakan Elizabeth membangun Angkatan Laut Inggris hingga memiliki armada yang kuat. Dan keadaan ini membuat Raja Philip II dari Spanyol merasa tersaingi oleh Inggris dan akhirnya membangun Angkatan Laut dengan kekuatan yang sama dengan Inggris.
Pokok-pokok keberhasilan Elizabeth bisa diringkas sebagai berikut Pertama, dia memimpin Inggris selama tahap kedua jaman pembaharuan tanpa pertumpahan darah yang berarti. (Berbeda dengan Jerman di mana tiga puluh tahun perang (1618-1648) membunuh lebih dari dua puluh lima persen penduduk, sungguh menyolok). Selain dia, meredakan rasa benci keagamaan antara Katolik Inggris dan Protestan Inggris, dia berhasil pula menjaga persatuan bangsa. Kedua, empat puluh lima tahun pemerintahannya –Era Elizabeth– umumnya dianggap jaman keemasan suatu bangsa besar di dunia. Ketiga, adalah juga di masa pemerintahannya Inggris muncul selaku kekuatan pokok, posisi yang bisa dipertahankannya berabad berikutnya.


2.3 Kekurangan dan Kelebihan Ratu Elizabeth I
Kekurangan Elizabeth terbesar mungkin ogah-ogahan menyediakan peluang buat pergantian tahtanya. Bukan saja dia tak pernah kawin, tetapi dia selalu menghindari menetapkan penggantinya. (Mungkin karena dia takut, jika dia tunjuk seseorang jadi penggantinya akan segera jadi rivalnya). Apa pun alasan Elizabeth tidak mau menyebut penggantinya, kalau saja dia mati muda (atau kapan saja sebelum matinya Mary dari Skotlandia), Inggris mungkin sudah kecemplung dalam kancah perang saudara sesudah penggantian. Nasib baik buat Inggris, Elizabeth hidup sampai umur tujuh puluh tahun. Di atas tempat tidur menjelang rohnya melayang, dia sebut Raja James II dari Skotlandia (putera Mary dari Skotlandia) menjadi penggantinya. Meskipun ini berarti persatuan antara Inggris dan Skotlandia di bawah satu mahkota, ini merupakan pilihan yang membingungkan. Baik James maupun puteranya Charles I terlampau otoriter buat selera Inggris, dan di abad tengah perang saudara pun meledaklah.
Kelebihannya Elizabeth punya kecerdasan yang melebihi orang biasa dan seorang politikus yang cakap, tegas, punya pandangan luas. Berbarengan dengan itu dia punya kehati-hatian dan konservatif. Dia mengidap ketidaksukaan berperang dan pertumpahan darah meskipun jika diperlukan dia bisa bersiteguh. Seperti halnya ayahnya, dia menjalankan pemerintahan dengan kerjasama parlemen dan bukan melawannya. Karena dia tidak kawin, maka tampaknya dia masih perawan seperti dikemukakannya di muka umum. Tetapi, tidaklah pula terlalu benar jika dianggap dia itu termasuk jenis perempuan pembenci lelaki. Malah sebaliknya, dia jelas menyukai pria dan gemar bergaul dengannya. Elizabeth punya kemampuan memilih menteri-menterinya yang becus. Sebagian dari hasil-hasil yang dicapainya antara lain berkat Williarn Cecil (Lord Burghley), yang menjadi penasihat utamanya sejak tahun 1558 hingga matinya di tahun 1598.

2.4 Riwayat Hidup Ratu Elizabeth I
Elizabeth lahir tahun 1533 di Greenwich, Inggris. Ayahnya, Raja Henry VIII, perintis babak pembaharuan Inggris. Ibunya, Anne Boleyn, adalah istri kedua Henry. Anne dipenggal kepalanya hingga menggelinding bagai sebutir nyiur tahun 1536 dan beberapa bulan kemudian parlemen keluarkan pengumuman bahwa Elizabeth yang waktu itu berumur tiga tahun sebagai “anak sundal.” (Ini merupakan sikap umumnya kaum Katolik Inggris yang tidak menganggap sah perceraian Henry dengan istri pertamanya). Meski ada kutukan parlemen, Elizabeth dibesarkan dalam rumah tangga kerajaan dan peroleh pendidikan baik.
           



BAB III
KESIMPULAN


3.1 Kesimpulan
Pada masa pemerintahan Ratu Elizabeth I selama 45 tahun Inggris mencapai pada masa kejayaannya. Dan jarang di inggris raja-raja yang mengalami keberhasilan seperti Ratu Elizabeth. Dengan gaya kepemimpinannya yang cakap, lugas,tegas dan punya pandangan yang luas dan dapat menjalin kerjasam yang baik dengan para menteri-menteri dibawahnya juga Ratu Elizabeth seorang yang tidak menyukain peperangan.



Daftar Pustaka

Read more

Kamis, 10 Januari 2013

Kereta Rel Listrik



BAB I
PENDAHULUAN

            Kereta api pertama di Indonesia dibangun tahun 1867 di Semarang dengan rute Semarang- Tanggung. Untuk melayani kebutuhan akan pengiriman hasil bumi maka pemerintah colonial Belanda sejak tahun 1876 telah membangun berbagai jaringan kereta api dengan muara pada pelabuhan Tnjung Priok Jakarta dan Tanjung Perak Surabaya.
            Kereta api pada jaman sekarang sudah dijalankan dengan memakai diesel dan listrik dan lebih sering disebut kereta rel yaitu kereta yang berjalan diatas rel dengan diesel  ataupun listrik. Di Jakarta untuk transportasi kereta api di pegang oleh PT KA Commuter Jabodetabek, yang mempunyai dua kelas yaitu commuterline dan ekonomi.

BAB II
PEMBAHASAN

            Kereta api adalah alat transportasi masal yang umumnya terdiri dari lokomotif dan rangkaian kereta atau gerbong yang berjalan diatas rel yang digerakan oleh listrik ataupun diesel. Pada awalnya kereta digerakan dengan tenaga uap dan batu bara, namun sekarang kereta sudah digerakan dengan tenaga uap dan diesel.  Di Jakarta sendiri kereta digerakan menggunakan tenaga listrik. Setelah Indonesia merdeka, lokomotif dahulu masih setia melayani sampai pada akhirnya karena dimakan usia  dan sudah tidak lagi memadai, maka digantikan dengan rangkaian Kerata Rel Listrik buatan Jepangsejak tahun 1976 yang disebut dengan Commuter.
            Seiring perkembangan jaman commuter sudah mempunyai fasilitas seperti AC. Namun fasilitas ini belum semuanya baik, karena masih saja ada beberapa kereta yang AC nya mati atau tidak nyala. Masalah yang terjadi bukan hanya sekedar AC yang mati tetepi juga kurang nya rangkaian kereta yang menyebabkan penumpukan penumpang pada saat jam sibuk seperti pagi hari dan sore hari. Hal ini yang menyebabkan kereta amat sangat penuh hingga ke atap kereta. Lalu masalah yang paling berat adalah harga karcis yang mahal bagi beberapa kalangan. Perbedaan harga antar commuter dan ekonomi terlalu jauh sehingga banyak orang yang lebih memilih naik ekonomi karena tergolong lebih murah daripada commuter yang terkadang fasilitas yangb ada tidak sesuai dengan harga dan jadwal keberangkatan kereta pun masih sering berantakan tidak tepat waktu, ini membuat sebagian orang merasa kecewa. Belum lagi banyak nya penumpang yang bandel tidak membeli tiket lebih memilih naik ekonomi karena didalam kereta ekonomi tidak ada pemeriksaan tiket seperti di commuter.
KRL ekonomi adalah salah satu kereta paling sibuk dibandingkan dengan komuter karena harga nya lebih murah. Jika sudah penuh sesak didalam penumpang banyak yang naik kea tap kereta dan bergelantungan dipintu ataupun sambungan gerbong. Selain itu krl ekonomi juga dipenuhi oleh pedagang asongan. Namun sekarang sudah mulai diadakan penertiban untuk pedagang asongan, penumpang yang membahayakan diri mereka dan para tuna wisma.
Dengan kenaikan harga tiket menjadi 8000 untuk depok dan 9000 untuk bogor, banyak penumpang yang merasa kecewa karena harga yg begitu mahal tetapi tidak ada perbaikan untukk fasilitas juga jadwal yang masih sering terlambat.



BAB III
PENUTUP
           
            Pada awalnya kereta api digerakan dengan menggunakan tenaga uap dan batu bara namun sekarang seiring berkembangnya jaman sudah menggunakan listrik dan mempunyai fasilitas yg nyaman, namun masih banyak kekurangan yang harus diperbaiki. Kerjasama yang baik antara PT KAI dengan para penumpang yg menjaga fasilitas kereta akan mewujudkan keinginan kita semua.

Daftar Pustaka

           

Read more

Pergaulan Bebas Remaja


BAB I
PENDAHULUAN

            Globalisasi adalah suatu proses dimana setiap individu atau kelompok antar Negara dapat saling berkaitan dan mempengaruhi satu sama lain. Globalisasi yang terjadi sekarang banyak memberi dampak positif dan negative. Salah satu dampak positif nya adalah berkembangnya teknologi yang memudahkan manusia dalam melakukan tugasnya.  Namun dengan berkembangnya teknologi juga memberi kan dampak negative yaitu dengan sangat mudah kebudayaan luar dapat masuk dengan cepat dan berdampak pada perilaku dan pola pikir remaja. Salah satu contohnya adalah pergaulan bebas yang sedang menjadi tren dikalangan remaja. Seakan pergaulan bebas ini sudah menjadi hal yang biasa dan tidak sedikit remaja yang tidak malu melakukannya didepan umum ataupun di dokumentasikan dalam bentuk video ataupun gambar.

BAB II
PEMBAHASAN

            Seks bebas, narkotika dan minuman keras adalah kenakalanyang sering dilakukan remaja. Mereka menganggap jika tidak melakukan itu mereka tidak ‘gaul’ atau bahkan tidak dianggap didalam satu kelompok tertentu. Berawal dari hasutan teman, lalu timbul rasa penasaran dan rasa ingin  mencoba dan akhirnya mereka masuk dalam pergaulan yang mereka sebut ‘gaul’. Pada tulisan kali ini focus saya pada seks bebas yang sudah menjadi hal yang biasa dilakukan remaja. Remaja yang duduk di bangku SMP, dan SMA adalah remaja yang rentan untuk melakukan seks bebas. Sebab diumur mereka rasa ingin tahu dan rsaa penasaran mereka tinggi.
            Seks bebas dapat menyebabkan tingkat penderita HIV/AIDS meningkat, resiko tertular penyakit seksual, aborsi dan kematian. Melakukan seks pada umur remaja sebenarnya beresiko tinggi sebab organ reproduksi yang masih dalam masa perkembangan dan belum siap untuk menerima benda asing bahkan kehamilan. Ini juga yang menyebabkan angka penderita kanker serviks pun meningkat. Selain itu melakukan seks masa remaja juga menyebabkan gangguan psikologis. Belum lagi kasus aborsi yang semakin meningkat dimana aborsi sendiri akan menimbulkan resiko yang sangat besar apabila dilakukan di masa remaja. Resiko tersebut dapat berakibat jangka panjang, salah satu nya dapat menyebabkan kemandulan atau kecacatan pada kehamilan selanjutnya. Adapun resiko lainnya adalah sebagai berikut:
  • Kematian yang disebabkan karena pendarahan yang banyak.
  • Kematian akibat pembiusan yang gagal.
  • Rahim sobek
  • Kanker indung telur, leher rahim, dan hati.
  • Kelainan pada plasenta yang akan menyebabkan kecacatan pada anak yang selanjutnya.
  • Infeksi rongga panggul dan lapisan rahim.
Selain dapat menyebabkan kerusakan fisik, melakukan aborsi juga dapat menyebabkan gangguan psikologis, yaitu sebagai berikut :
·         Kehilangan harga diri
·         Berteriak teriak histeris
·         Mimpi buruk mengenai bayi
·         Ingin bunuh diri.
Ada baiknya para orang tua member perhatian pada anak-anak mereka dan memberikan pendidikan seks sejak dini dan akibat-akibat yang ditimbulkan dengan baik dan benar.

BAB III
PENUTUP

            Seks bebas pada remaja bisa diminimalkan dengan mengadakan pendidikan seks yang baik dan benar juga perhatian dari orang tua. Dengan member tau akbat yang akan ditimbulkan yaitu kehamilan dan penyakit menular.

Daftar pustaka



Read more

Senin, 24 Desember 2012

PERUBAHAN DAN PERKEMBANGAN ORGANISASI


BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang
Berkembang adalah tuntutan agar tetap dapat hidup. Perkembangan selalu dikaitkan dengan perubahan. Perubahan adalah akibat dari perkembangan. Perkembangan dapat terjadi kea rah positif ataupun kea rah negative. Perkembangan kea rah positif memberikan kekuatan bagi organisasi untuk dapat beradaptasi dengan lingkungan. Perkembangan kea rah negative akan mengakibatkan kemunduran.
Perubahan lingkungan yang demikian cepat tidak dapat lagi diatasi dengan proses perkembangan yang alamiah. Desain pengembangan untuk mewujudkan perubahan yang terencana sanagt dibutuhkan agar organisasi dapat berkembang kea rah positif dan mampu beradaptasi dengan lingkungan.
1.2  Rumusan Masalah

1.      Apakah factor-faktor perubahan organisasi?
2.      Bagaimana proses perubahan?
3.      Apakah ciri-ciri pengembangan organisasi?
4.      Apakah metode pengembangan organisasi?

1.3  Tujuan
Makalah ini bertujuan untuk memenuhi tugas mata kuliah Teori Organisasi Umum 1.

1.4  Manfaat
1.      Mengetahui factor dalam perubahan organisasi.
2.      Mengetahui poses dari perubahan.
3.      Mengetahui ciri-ciri pengembangan organisasi.
4.      Mengetahui metode dalam pengembangan organisasi.



BAB II
PEMBAHASAN

2.1  Faktor – Faktor Perubahan Organisasi

Perubahan sering terjadi dalam lingkungan sehari-hari baik secara individu ataupun organisasi. Perubahan dapat terjadi karena dua factor yaitu factor internal dan eksternal.
1.      Factor internal
Adalah semua factor yang ada dalam organisasi tersebut dimana factor tersebut dapat mempengaruhi organisasi tersebut. Contoh nya masalah keuangan yg terjadi dalam suatu organisasi yg dapat menyebabkan perubahan struktur keorganisasian atau bahkan perubahan system.

2.      Faktoe eksternal
Adalah semua factor yang berada diluar organisasi tersebut. Contohnya dalah maslah politik dan hukum yang terjadi akhir-akhir ini.
                       
2.2  Proses Perubahan

Dalam proses perubahan ada beberapa langkah. Langkah-langkah tersebut adalah :

1.      Pengkajian . pengkajian dilakukan dengan melihat perubahan yang akan terjadi apakah kea rah yang positif atau ke arah negative. Jika ke arah positif akan memberi dampak yang baik bagi organisasi tersebut. Namun jika kea rah negative akan memebrikan dam[ak yang tidak baik bagi organisasi tersebut seperti terhambat nya suatu kegiatan.
2.      Pengidentifikasian. Pengidentifikasian dilakukan dengan melihat semua factor yang menyebabkan terjadinya perubahan yang harus diteliti dengan cermat sehingga dapat dicari jalan keluarnya.
3.      Menetapkan perubahan. Sebelum langkah perubahan diambil seorang pimpinan harus yakin bahwa perubahan memang harsu dilakukan baik dalam rangka meningkatkan kemampuan organisasi maupun mempertahankan eksistensi organisasi.
4.      Menentukan strategi. Apabila pimpinan sudah yakin maka harus disusun strategi yang tepat untuk mewujudkannya.
5.      Melakukan evaluasi. Untuk mengetahui hasil dari perubahan apakah bersifat positif atau negative, perlu dilakukan penilaian.


2.3  Ciri-ciri pengembangan organisasi

        Pengembangan organisasi yang efektif memiliki cirri-ciri sebagai berikut:

1.      Merupakan strategi terencana dalam mewujudkan perubahan organisasional, yang merupakan sasaran jelas berdasarkan diagnose yang tepat tenteng permasalahan yang dihadapi.
2.      Merupakan kolaborasi antara berbagai pihak yang akan terkena dampak perubahan.
3.      Menekankan cara-cara baru yang diperlukan untuk meningkatkan kinerja seluruh organisasi dan semua satuan kerja dalam organisasi.
4.      Mengandung n ilai humanistic dimana pengembangan potensi manusia menjadi bagian terpenting.
5.      Menggunakan pendekatan komitmen sehingga selalu mem[erhitungkan pentingnya interaksi dan interdependensi antara berbagai satuan kerjau sebagai bagian integral di suasana yang utuh.
6.      Menggunakan pendekatan ilmiah dalam upaya meningkatkan efektivitas organisasi.


2.4  Metode pengembangan organisasi

Dalam kegiatan pengembangan organisasi terdapata berbagai macam metode yang pada dasarnya dikelompokkan dalam 2 macam yaitu metode pengembangan perilaku dan metode pengembangan keterampilan dan sikap.

1.      Metode pengembangan perilaku
Merupakan metode yang berusaha menyerlidiki secara mendalam tentang proses perilaku keompok dan individu. Hal itu dapat dilakukan dengan menggunakan berbagai cara, yaitu:
a.       Jaringan manajerial, adalah suatu metode penegmbangan organisasi yang didasarkan jaringan manajerial. Gaya kepemimpinan aka menjadi sangat efektif apabila perhatian pimpinan terhadap produksi dan orang dalam keadaan seimbang. Dalam hal ini pimpinan menunjukan perhatian.
b.      Latihan kepekaan, adalah kepekaan terhadap diri sendiri dan hubungan diri sendiri dengan orang lain.
c.       Pembentukan tim, merupakan metode pengambangan organisasi dengan mengembangkan perilaku kelompok ,melalui teknik intervensi  yang disebut dengan pembentukan kelompok. Tujuannya unyu melakukan pekerjaansecara efektif.
d.      Umpan balik survey, adalah metode yang berusaha mengumpilkan data-data dari para anggota organisasi.


2.      Metode pengembanga keterampilan dan sikap
Merupakan suatu program latihan yang dilaksanak secara terus menerus dengan tujuan untuk meningkat kan pengetahuan, keterampilan dan sikap para anggota organisasi. Program latihan dapat dilakukan dengan berbagai cara yaitu:
a.       Latihan ditempat kerja. Latihan ini melatih anggota untu enjalankan pekerjaan dengan lebih efisien. Keuntunga yang diperoleh yaitu sangat ekonomis, selain itu prestasi anggota  tidak akan berkurang.
b.      Latihan intruksi kerja. Terdiri dari 3 macam yaitu Job Instruction Training, Job Method Training dan Job Relation Training.
c.       Latihan diluar tempat kerja. Merupakan latihan yang dilakukan diluar tempat kerja. Keuntungannya adalah adanya motivasi dari para peserta latihan.
d.      Latihan ditempat kerja tiruan. Merupakan latihan yang diberikan pada tempat kerja tiruan. Latihan ini umumnya diberikan kepada mereka yang bekerja di tempat  yang membawa resiko cukum besar.


BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

            Perubahan itu dibutuhkan oleh organisasi untuk meningkatkan kemampuan organisasi ataupun untuk eksistensi organisasi tersebut. Perubahan pun dapat terjadi kea rah negative dan positif. Perubahan ke arah positif akan memperlancar kegiatan dan perubahan kea rah negative akan menghambat kegiatan.




Daftar Pustaka




Read more