1. Pengertian
bahasa
Kalimat
adalah gabungan dari dua buah kata atau lebih yang menghasilkan suatu
pengertian dan pola intonasi akhir. Kalimat terdiri dari berbagai unsur seperti
subjek, predikat, objek, pelengkap dan keterangan. Sebuah kalimat dikatakan
sempurna jika memiliki minimal dua unsur yaitu subjek dan predikat.
2. Unsur-Unsur Kalimat
Dalam
menuliskan kalimat dalam bahasa Indonesia yang baik dan benar maka kita harus
ketahui unsur-unsur yang biasanya dipakai dalam sebuah kalimat. Dalam bahasa
Indonesia digunakan aturan SPO atau SPOK (Subjek, Predikat, Objek atau Subjek,
Predikat, Objek, Keterangan). Berikut beberapa unsur kalimat :
a.
Subjek
(S)
Subjek
adalah unsur pokok yang terdapat pada sebuah kalimat di samping unsur predikat.
Dengan mengetahui ciri-ciri subjek secara lebih terperinci, kalimat yang
dihasilkan dapat terpelihara strukturnya.
Ciri-ciri
subjek sebagai berikut.
ü
Jawaban atas Pertanyaan
Apa atau Siapa
Penentuan
subjek dapat dilakukan dengan mencari jawaban atas pertanyaan apa atau siapa
yang dinyatakan dalam suatu kalimat. Contoh : Andi adalah
seorang dokter.
ü
Disertai Kata Itu
Kebanyakan
subjek dalam bahasa Indonesia bersifat takrif (definite). Untuk menyatakan
takrif, biasanya digunakan kata itu. Subjek yang sudah takrif misalnya nama
orang, nama negara, instansi, atau nama diri lain tidak disertai kata
itu. Contoh : Tas itu dibeli oleh ibu.
ü
Didahului Kata Bahwa
Di
dalam kalimat pasif kata bahwa merupakan penanda bahwa unsur yang menyertainya
adalah anak kalimat pengisi fungsi subjek. Di samping itu, kata bahwa juga
merupakan penanda subjek yang berupa anak kalimat pada kalimat yang menggunakan
kata adalah atau ialah. Contoh : Bahwa pengurus OSIS harus segera dibentuk pada
rapat hari ini.
ü
Mempunyai Keterangan
Pewatas Yang
Kata
yang menjadi subjek suatu kalimat dapat diberi
lebih lanjut dengan menggunakan penghubung yang. Keterangan ini
dinamakan keterangan pewatas. Contoh : Mahasiswa yang ingin lulus harus
mengikuti ujian diakhir semester.
ü
Tidak Didahului
Preposisi
Subjek
tidak didahului preposisi, seperti dari, dalam, di, ke, kepada, pada. Orang
sering memulai kalimat dengan menggunakan kata-kata seperti itu sehingga
menyebabkan kalimat-kalimat yang dihasilkan tidak bersubjek.
ü
Berupa Nomina atau Frasa
Nominal
Subjek
kebanyakan berupa nomina atau frasa nominal. Di samping nomina, subjek dapat
berupa verba atau adjektiva, biasanya, disertai kata penunjuk itu. Contoh :
Menjahit itu menyenangkan.
b.
Predikat (P)
Predikat
juga merupakan unsur utama suatu kalimat di samping subjek. Predikat berfungsi
menjelaskan subjek. Ciri-ciri predikat adalah sebagai berikut:
ü
Jawaban atas Pertanyaan
Mengapa atau Bagaimana
Dilihat
dari segi makna, bagian kalimat yang memberikan informasi atas pertanyaan
mengapa atau bagaimana adalah predikat kalimat. Pertanyaan sebagai apa atau
jadi apa dapat digunakan untuk menentukan predikat yang berupa nomina
penggolong (identifikasi). Contoh : Wanita itu pandai.
ü
Kata Adalah atau Ialah
Predikat
kalimat dapat berupa kata adalah atau ialah. Predikat itu terutama digunakan
jika subjek kalimat berupa unsur yang panjang sehingga batas antara subjek dan
pelengkap tidak jelas. Contoh : Mawar adalah bunga favoritku.
ü
Dapat Diingkarkan
Predikat
dalam bahasa Indonesia mempunyai bentuk pengingkaran yang diwujudkan oleh kata
tidak. Bentuk pengingkaran tidak ini digunakan untuk predikat yang berupa verba
atau adjektiva. Di samping tidak sebagai penanda predikat, kata bukan juga
merupakan penanda predikat yang berupa nomina atau predikat kata merupakan. Contoh
: Kamu tidak hadir dalam pesta kemarin.
ü
Dapat Disertai Kata-kata
Aspek atau Modalitas
Predikat
kalimat yang berupa verba atau adjektiva dapat disertai kata-kata aspek seperti
telah, sudah, sedang, belum, dan akan. Kata-kata itu terletak di depan verba
atau adjektiva. Kalimat yang subjeknya berupa nomina bernyawa dapat juga
disertai modalitas, kata-kata yang menyatakan sikap pembicara (subjek), seperti
ingin, hendak, dan mau. Contoh : Kakekku
akan datang ke Indonesia.
ü
Unsur Pengisi
Predikat
Predikat
suatu kalimat dapat berupa Kata, misalnya verba, adjektiva, atau nomina. Frasa,
misalnya frasa verbal, frasa adjektival, frasa nominal, frasa numeralia
(bilangan).
c.
Objek (O)
Objek
yaitu keterangan predikat yang memiliki hubungan erat dengan predikat. Unsur
kalimat ini bersifat wajib dalam susunan kalimat aktif transitif yaitu kalimat
yang sedikitnya mempunyai tiga unsur utama, subjek, predikat, dan objek.
Predikat yang berupa verba intransitif (kebanyakan berawalan ber- atau ter-)
tidak memerlukan objek, sedangkan verba transitif yang memerlukan objek
kebanyakan berawalan me-. Ciri-ciri objek sebagai berikut:
ü
Langsung di Belakang
Predikat
Objek
hanya memiliki tempat di belakang predikat, tidak pernah mendahului predikat. Contoh
: Barbara memberikan Jo kulkas baru.
ü
Dapat Menjadi Subjek
Kalimat Pasif
Objek
yang hanya terdapat dalam kalimat aktif dapat menjadi subjek dalam kalimat
pasif. Perubahan dari aktif ke pasif ditandai dengan perubahan unsur objek
dalam kalimat aktif menjadi subjek dalam kalimat pasif yang disertai dengan
perubahan bentuk verba predikatnya. Contoh : Pisang itu dimakan monyet.
ü
Tidak Didahului
Preposisi
Objek
yang selalu menempati posisi di belakang predikat tidak didahului preposisi.
Dengan kata lain, di antara predikat dan objek tidak dapat disisipkan
preposisi.Contoh : Dia mengirimi saya bunga mawar.
ü
Didahului Kata Bahwa
Anak
kalimat pengganti nomina ditandai oleh kata bahwa dan anak kalimat ini dapat
menjadi unsur objek dalam kalimat transitif.
d.
Pelengkap (Pel.)
Pelengkap
merupakan unsur kalimat yang dapat bersifat wajib ada karena melengkapi makna
verba predikat kalimat. Pelengkap dan objek memiliki kesamaan. Kesamaan itu
ialah kedua unsur kalimat ini :
1.
Bersifat wajib ada
karena melengkapi makna verba predikat kalimat.
2.
Menempati posisi di
belakang predikat.
3.
Tidak didahului
preposisi.
Perbedaannya
terletak pada kalimat pasif. Pelengkap tidak menjadi subjek dalam kalimat
pasif. Jika terdapat objek dan pelengkap dalam kalimat aktif, objeklah yang
menjadi subjek kalimat pasif, bukan pelengkap. Berikut ciri-ciri pelengkap.
ü
Di Belakang Predikat
Ciri
ini sama dengan objek. Perbedaannya, objek langsung di belakang predikat,
sedangkan pelengkap masih dapat disisipi unsur lain, yaitu objek. Contohnya : Dian
membuatkan saya kue.
ü
Tidak Didahului
Preposisi
Seperti
objek, pelengkap tidak didahului preposisi. Contoh : Putri bermain biola.
e.
Keterangan (K)
Unsur
kalimat yang didahului preposisi disebut keterangan. Keterangan merupakan unsur
kalimat yang memberikan informasi lebih lanjut tentang suatu yang dinyatakan
dalam kalimat; misalnya, memberi informasi tentang tempat, waktu, cara, sebab,
dan tujuan. Keterangan ini dapat berupa kata, frasa, atau anak kalimat.
Keterangan yang berupa frasa ditandai oleh preposisi, seperti di, ke, dari,
dalam, pada, kepada, terhadap, tentang, oleh, dan untuk. Keterangan yang berupa
anak kalimat ditandai dengan kata penghubung, seperti ketika, karena, meskipun,
supaya, jika, dan sehingga. Ciri unsur keterangan :
ü
Bukan Unsur Utama
Berbeda
dari subjek, predikat, objek, dan pelengkap, keterangan merupakan unsur
tambahan yang kehadirannya dalam struktur dasar kebanyakan tidak bersifat
wajib.
ü
Tidak Terikat Posisi
Di
dalam kalimat, keterangan merupakan unsur kalimat yang memiliki kebebasan
tempat. Keterangan dapat menempati posisi di awal atau akhir kalimat, atau di
antara subjek dan predikat. Contoh : Besok pagi, Kakek akan kembali ke desa.
ü
Terdapat Beberapa Jenis
Keterangan
Keterangan
dibedakan berdasarkan perannya di dalam kalimat.
1.
Keterangan Waktu
Keterangan
waktu dapat berupa kata, frasa, atau anak kalimat. Keterangan yang berupa kata
adalah kata-kata yang menyatakan waktu, seperti kemarin, besok, sekarang, kini,
lusa, siang, dan malam. Keterangan waktu yang berupa frasa merupakan untaian
kata yang menyatakan waktu, seperti kemarin pagi, hari Senin, 7 Mei, dan minggu
depan. Keterangan waktu yang berupa anak kalimat ditandai oleh konjungtor yang
menyatakan waktu, seperti setelah, sesudah, sebelum, saat, sesaat, sewaktu, dan
ketika.
2.
Keterangan Tempat
Keterangan
tempat berupa frasa yang menyatakan tempat yang ditandai oleh preposisi,
seperti di, pada, dan dalam.
3.
Keterangan Cara
Keterangan
cara dapat berupa frasa, atau anak kalimat yang menyatakan cara. Keterangan
cara yang berupa frasa ditandai oleh kata dengan atau secara yang diikuti verba
(kata kerja). Terakhir, keterangan cara yang berupa anak kalimat ditandai
oleh kata dengan dan dalam.
4.
Keterangan Alat
Keterangan
cara berupa frasa yang menyatakan cara ditandai oleh kata dengan yang diikuti
nomina (kata benda).
5.
Keterangan Sebab
Keterangan
sebab berupa frasa atau anak kalimat. Keterangan sebab yang berupa frasa
ditandai oleh kata karena atau sebab yang diikuti oleh nomina atau frasa
nomina. Keterangan sebab yang berupa anak kalimat ditandai oleh konjungtor
karena atau lantaran.
6.
Keterangan Tujuan
Keterangan
tujuan yang berupa frasa ditandai oleh kata untuk atau demi, sedangkan
keterangan tujuan yang berupa anak kalimat ditandai oleh konjungtor supaya, agar,
atau untuk.
7.
Keterangan Aposisi
Keterangan
aposisi memberi penjelasan nomina, misalnya, subjek atau objek. Jika ditulis,
keterangan ini diapit tanda koma, tanda pisah (--), atau tanda kurang.
8.
Keterangan Tambahan
Keterangan
tambahan memberi penjelasan nomina (subjek ataupun objek), tetapi berbeda dari
keterangan aposisi. Keterangan aposisi dapat menggantikan unsur yang
diterangkan, sedangkan keterangan tambahan tidak dapat menggantikan unsur yang
diterangkan.
9.
Keterangan Pewatas
Keterangan
pewatas memberikan pembatas nomina, misalnya, subjek, predikat, objek,
keterangan, atau pelengkap. Jika keterangan tambahan dapat ditiadakan,
keterangan pewatas tidak dapat ditiadakan.
3. Pola dasar kalikmat bahasa Indonesia
a.
Kalimat berpola SP
Kalimat tipe ini memiliki unsur subjek dan
predikta. Predikat kalimat untuk tipe ini dapat berupa kata kerja, kata benda,
kata sifat. Contoh :
Andi sedang belajar.
S P
b. Kalimat berpola SPO
Kalimat tipe ini memiliki unsur subjek,
predikat, dan objek. Contoh :
Mereka sedang
mengerjakan tugas
S P O
c.
Kalimat berpola SPPel
Kalimat tipe ini memiliki unsur subjek, predikat
danpelengkap. Contoh:
Pamanku memelihara kucing
S P O
d. Kalimat berpola SPOPel
Kaliat ini memiliki unsur subjek, predikat,
objek dan pelengkap. Contoh :
Ibu membuatkan saya
baju
S P O
Pel
e.
Kalimat berpola SPK
Kalimat ini memiliki unsur subjek, predikat dan
keteranga. Contoh :
Kami berasal dari Papua
S
P Ket
f.
Kalimat berpola SPOK
Kalimat ini memiliki unsur subjek, predikat,
objek dan keterangan. Contoh :
Ayah merapikan buku ke dalam lemari
0 komentar:
Posting Komentar